RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah menyiapkan langkah antisipasi terkait potensi kenaikan harga sembako. Salah satunya yakni mengalihkan anggaran penanggulangan covid-19.
Skema penggunaan bantuan ini telah mendapatkan persetujuan Kementerian Dalam Negeri sehingga dapat direalisasikan.
“Ya kami kemarin sudah di-briefing dalam tim penanggulangan inflasi, karena kenaikan harga telur, daging dan lainnya akibat inflasi yang cukup tinggi. Sehingga diupayakan dengan biaya tak terduga (BTT) yang awalnya disiapkan untuk penanggulangan covid-19,” ucap Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan.
Dani menjelaskan pihaknya telah melakukan pembahasan dengan pemerintah pusat untuk menyiasati imbas kenaikan harga sejumlah barang-barang kebutuhan pokok. Lonjakan harga disebabkan karena tingginya inflasi yang terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.
“Untuk penggunaan BTT ini kami sudah menerima undangan oleh Mendagri bisa menggunakan dana BTT. Yang penting diberi kewenangan BTT untuk itu. Tinggal nanti strategi penyalurannya akan seperti apa, sedang kami kaji agar benar-benar tepat sasaran,” tuturnya.
Salah satu strategi yang akan dilakukan pihaknya yakni dengan memberikan bantuan secara langsung kepada masyarakat yang dananya bersumber dari anggaran BTT. Hanya saja, belum diketahui berapa jumlah warga yang nantinya akan mendapat bantuan langsung.
Pemerintah daerah nantinya akan alokasikan anggaran BTT untuk membuat berbagai program yang langsung menyentuh masyarakat.
“Misalkan membantu distribusi ataupun subsidi terhadap masyarakat yang kurang mampu atas kenaikan bahan-bahan pokok ini. Sedang kami kaji apa saja yang perlu didistribusikan sehingga masyarakat dapat menjangkau harga-harga kebutuhan pokok,” ucap Dani.
Selain itu, kemungkinan besar pihaknya juga akan menggelar operasi pasar murah di sejumlah wilayah sehingga masyarakat bisa membeli barang-barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Bisa saja kaki gelar pasar murah. Atau mungkin kami membeli barang dari Kabupaten/Kota lain yang stoknya masih banyak, sedangkan di sini minim,” tuturnya.
Sementara itu, seperti daerah lainnya, BTT disiapkan sebagai dana cadangan untuk menghadapi berbagai hal tak terduga. Namun, karena masih dalam situasi pandemi, BTT dikhususkan untuk menanggulangi berbagai persoalan terkait covid-19.
Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, BN Holik Qodratullah mendukung langkah Pemkab Bekasi memanfaatkan dana covid-19 untuk membantu warga yang terdampak akibat tingginya harga kebutuhan pokok.
Hanya saja, Holik mengingatkan penggunaan anggaran covid-19 harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Pasalnya, hingga ini pandemi belum berakhir jadi segala kemungkinan masih dapat terjadi. (arb)***