RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan sukses merealisasikan program 100 hari kerjanya. Percepatan pembangunan menjadi salah satu program yang berhasil diwujudkan.
Ini menjadi langkah besar Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam upayanya menggenjot pembangunan sedini mungkin. Pasalnya, sejak beberapa tahun lalu pemerintah daerah menegaskan akan melakukan percepatan pembangunan. Namun, penegasan itu tak pernah terealisasi.
Akan tetapi, budaya serba terlambat mulai berubah. Berdasarkan laporan kerja 100 hari Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan, sedikitnya 91 pekerjaan perbaikan infrastruktur perhubungan selesai dikerjakan. Jumlah itu terdiri dari 38 pekerjaan perbaikan jalan, 39 pekerjaan pembangunan jalan lingkungan pemukiman dan 14 perbaikan saluran air.
Adapun kegiatan pembebasan lahan seluas 2.207 meter persegi untuk pelebaran Jalan Cikarang-Cibarusah. Pelebaran jalan ini menjadi salah satu yang paling ditunggu. Soalnya, pelebaran jalan penghubung Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor ini sudah direncanakan sejak beberapa tahun silam namun terganjal pada proses pembebasan lahan. Kini lahan telah dibebaskan, lalu pelebaran jalan tengah dikerjakan.
Menurut Dani, seluruh program pembangunan ini sebenarnya sudah tercantum dalam rencana kerja Pemkab Bekasi. Akan tetapi, dibutuhkan pemantauan yang berkelanjutan agar seluruh program itu berjalan tepat waktu.
“Untuk program kerja 100 hari saya sebenarnya tidak ada yang berubah, semuanya sudah ada di APBD dan saya hanya menjalankan APBD itu. Tapi memang saya upayakan untuk memantau langsung perkembangannya. Setiap minggu saya tagih progresnya seperti apa dan alhamdulillah pekerjaan itu bisa terlaksana,” ucap Dani.
Perbaikan infrastruktur menjadi satu dari empat fokus utama Dani kala ditugaskan memimpin Kabupaten Bekasi. Dia menilai, Kabupaten Bekasi memiliki anggaran yang cukup untuk perbaikan infrastruktur. Hanya saja perlu didukung dengan peningkatan kinerja yang maksimal.
“Seperti gedung, baik sekolah maupun bangunan lain, sedang terus kita kawal tepat waktu, karena butuh waktu beberapa bulan. Saya minta agar dikawal sehingga bisa selesai tepat waktu. Seperti halnya program perbaikan rumah tidak layak huni, sebanyak 2.448 unit, alhamdulillah selesai dalam waktu dua minggu,” ucap dia.
Dengan percepatan itu, realisasi anggaran turut menunjukkan angka positif. Hingga akhir Agustus lalu, realisasi pendapatan telah menembus angka Rp 3,55 triliun atau 61,32 persen dari target yang ditetapkan.
Sedangkan penyerapan anggaran telah mencapai angka Rp 3,01 triliun atau 44,81 persen. Jumlah ini terbilang signifikan karena pada tiga bulan lalu penyerapan anggaran hanya mencapai 20 persen.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha mengatakan, mayoritas pekerjaan infrastruktur dengan skema tender sudah rampung. Tercatat 96 persen pekerjaan telah selesai dilelang dari total 500 pekerjaan.
“Ada percepatan yang dilakukan tahun ini. Dari total 500 kegiatan pekerjaan sudah 96 persen yang selesai. Tinggal belasan pekerjaan yang masih dilelang tapi nilainya relatif tidak banyak. Sedangkan jika ditotal seluruh pekerjaan yang dilelang ada sekitar Rp 500 miliar,” ucap Iman.
Jumlah tersebut belum termasuk pekerjaan infrastruktur yang tidak dilelang. “Kalau yang tidak dilelang itu ada di dinas tapi laporan yang ada, mayoritas juga sudah dikerjakan. Ini tentu menjadi langkah yang baik dan semoga pekerjaannya segera bisa dirasakan oleh masyarakat lebih cepat,” ucap dia. (arb)***