RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan komitmennya dalam pembangunan sarana pendidikan. Untuk itu, sedikitnya Rp 193,1 miliar untuk membangun ratusan sekolah. Langkah ini merupakan perwujudan dari komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menyatakan, pendidikan merupakan modal dasar atas kemajuan suatu daerah. Modal dasar itu pun harus didukung oleh kebutuhan dasar yakni infrastruktur pendidikan.
Maka perhatian dan intervensi anggaran dibutuhkan untuk mewujudkan hal tersebut.
“Pendidikan itu harus mendapatkan perhatian lebih karena merupakan bagian dari kebutuhan yang sangat mendasar. Oleh karena itu, komitmen Kabupaten Bekasi terus terjaga untuk meningkatkan pendidikan dari berbagai sisi, termasuk fasilitas di sekolahnya,” kata Dani.
Berdasarkan data Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang anggaran pembangunan sekolah pada 2023 ini mencapai Rp 193,105 miliar. Jumlah itu dialokasikan untuk perbaikan sekolah skala besar dan berat serta unit sekolah baru.
“Alokasi itu sudah masuk pada APBD 2023, totalnya Rp 193,105 miliar. Itu untuk perbaikan sekolah yang rusak berat dan sedang. Lalu, ada juga pembangunan unit sekolah baru di beberapa titik, baik di tingkat SMP maupun SD,” kata Kepala Bidang Bangunan Negara, Benny Sugiarto Prawiro.
Benny mengatakan, mayoritas anggaran itu dialokasikan untuk perbaikan 118 ruang kelas yang rusak di tingkat sekolah dasar sebesar Rp 73,3 miliar. Selanjutnya, perbaikan di tingkat sekolah menengah pertama sebesar Rp 37,8 miliar untuk 85 ruang kelas yang rusak.
Selain itu, terdapat pula pembangunan unit sekolah baru dan penambahan ruang kelas baru.
Kendati banyak pembangunan yang akan digelar, Benny memastikan bahwa pihaknya bakal melakukan percepatan. Ditargetkan, pembangunan sekolah ini akan dimulai pada triwulan pertama tahun ini.
“Sesuai arahan pimpinan, percepatan pembangunan harus dilakukan agar manfaatnya cepat dirasakan oleh masyarakat, dalam hal ini para siswa. Sehingga targetnya, triwulan pertama pembangunan fisiknya mulai dilakukan,” ucap dia.
Tidak hanya ruang kelas, sarana prasarana dan utilitas sekolah, termasuk pembuatan pagar turut dianggarkan, masing-masing Rp 7,3 miliar untuk 23 titik di tingkat SD dan Rp 9,6 miliar untuk 30 titik di tingkat SMP.
“Kami akan maksimalkan untuk percepatan perbaikan sekolah. Tujuannya supaya para siswa-siswi bisa belajar lebih nyaman dan guru bisa semangat untuk mengajar demi terciptanya generasi yang dapat berdaya saing,” ucapnya. (arb)*