RUANGBEKASI.ID | CIKARANG – Kelestarian wayang khas Jawa Barat ini terlihat dari digelarnya Binojakrama Padalangan 2023 tingkat Kabupaten Bekasi di Balai Rakyat DPRD Kabupaten Bekasi, Selasa (21/11/2023). Pagelaran ini diselenggarakan untuk menyeleksi para dalang yang nantinya akan dikirim ke pagelaran serupa di tingkat Jawa Barat.
“Ini merupakan perwujudan dari besarnya dunia perwayangan, khususnya golek di Kabupaten Bekasi. Kecintaannya begitu besar,” kata Ki Acum Wijaya, salah seorang dalang yang mengikuti seleksi.
Pada pagelaran ini, dalang asal Serangbaru ini membawakan lakon Karna Tanding. “Ini menjadi ajang kedua saya di sini. Harapannya ingin terus memajukan wayang golek karena potensi di Kabupaten Bekasi ini besar dan ingin semakin besar lagi,” kata dalang dari lingkung seni Wibawakumara ini.
Selain Acum, terdapat lima dalang lain yang unjuk gigi. Pertama, Ki Dedeng Suparta dengan lakon Jaya Langgokan. Kedua Ki Reyvaldi Hidayat dengan lakon Jaya Tigasan. Ketiga, Ki Suwarsa dengan lakon Patih Suanda Gugur.
Keempat Ki Heru Hermawan dengan lakon Rebutan Konta. Kelima Fathan Hafits dengan lakon Seta Gugur. Para dalang ini tampil bergantian selama satu jam pada seleksi kali ini.
“Para dalang yang ikut seleksi ini merupakan hasil pra seleksi sebelumnya. Setelah lolos dari pra seleksi sebelumnya, kini para dalang tampil bergantian di sini,” kata Abah Dimas, humas dari Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Bekasi.
Beberapa poin yang turut dinilai pada seleksi ini, kata Abah, yakni catur atau pembawaan cerita, lalu sabet atau teknik memainkan wayang hingga menyerupai orang hidup. “Lalu antawacana atau pemisahan suara. Karena kan dalang itu harus bisa banyak suara. Kemudian keselahan dengan gamelan itu sendiri,” kata dia.
Dari hasil penampilan, Abah menilai para dalang memiliki potensi untuk berbicara banyak di Binotjaraka Jawa Barat mendatang. Secara kemampuan, mereka telah menunjukkan keahlian yang mumpuni.
“Potensi kita besar di Jabar nanti, meski mainnya di Kabupaten Bandung sebagai tuan rumah tapi potensi kita bagus,” ucap Abah.
Menurut Abah, terakhir kali dalang asal Kabupaten Bekasi meraih prestasi pada 2017 lalu saat Ki Endang Setia yang meraih juara tiga. “Kemudian di tingkat nasional junior ada Adimas Putra Nugraha tahun 2020 yang jadi juara penyaji catur terbaik di TMII,” ucap dia.
Sementara itu, Sub Koordinator Pelestarian dan Pembinaan Kesenian Disbudpora Kabupaten Bekasi, Ulung Endi Suryadi mengatakan Seni Padalangan merupakan aset dan kebanggaan yang sudah lama ada. Karena itu, pembinaan dan kegiatan padalangan akan terus digelar, sehingga pihaknya bisa melestarikan padalangan di Kabupaten Bekasi.
“Kami bekerja sama dengan Pepadi. Nah Pepadi inilah yang membuat program-program pembinaan secara terus menerus dari mulai usai anak-anak, remaja hingga dewasa,” ucapnya. (arb)***