RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Masalah sampah di Kabupaten Bekasi berpotensi semakin sulit dalam penanganannya. Sebab lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng juga tergerus untuk pembangunan Tol Cimanggis-Cibitung yang merupakan Program Strategis Nasional (PSN).
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Khoirul Hamid mengakui apabila banyak kinerja yang perlu dievaluasi dalam menata dan pengelolaan sampah.
Hamid menjelaskan, kondisi Tempat Pembuangan Akhir Burangkeng sudah mengalami over load pada tahun ini. Menurutnya anggaran yang dialokasi sebesar Rp 50 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) juga belum bisa mengatasi persoalan sampah yang ada di Kabupaten Bekasi.
Lahan 11,6 hektar lahan TPA di Desa Burangkeng tak cukup menampung tingginya produksi sampah di Kabupaten Bekasi. Apalagi lahan tersebut bisa jadi berkurang karena bakal digunakna untuk pembangunan Tol Cimaci.
Maka dari itu, kata dia, perlu perbaikan sistem pengelolaan sampah. “Dari kajian yang kami lakukan untuk mengatasi masalah sampah adalah dengan teknologi. Jadi sampahnya itu dihabisi menggunakan mesin dengan demikian sampahnya tidak menggunung,” kata Hamid.
Hamid merinci penggunaan anggaran sebesar Rp 50 miliar dari APBD diperuntukan untuk operasional selama setahun. Di antaranya, untuk operasional 165 armada termasuk para sopir.
Kemudian, adapula untuk bahan bakar alat berat sebanyak 23 beserta supir selama setahun. Serta untuk honor 1.500 pegawai petugas kebersihan atau lebih dikenal pesapon. “Semoga dengan dukungan masyarakat Pemkab Bekasi dapat menerapkan penggunaan teknologi untuk melakukan pengelolaan sampah demi terciptanya limgkungan yang bersih dan sehat,” ucapnya. (mrb)