RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Koperasi Produsen Digital Mitra Wira Terpadu mencatatkan stabilitas usaha mereka meski di tengah pandemi covid-19. Koperasi berbasis keanggotan digital ini memastikan usaha di bidang penjualan udang vaname masih terus berjalan.
“Menjadi hal baik bagi kami dan para anggota yang masih bisa bertahan dengan kondisi ini bahkan stabil,” kata Ketua KPMWT, Frans Peter Tio usai meresmikan Unit Pelatihan KPMWT di Cikarang, Rabu (17/2/2021).
KPMWT merupakan koperasi produsen yang sejak berdirinya pada 2019 lalu bergerak dalam usaha penjualan udang vaname. Usaha itu dijalankan dengan menggunakan simpanan para anggota.
Frans mengatakan, KPMWT kini telah memiliki sedikitnya 4.000 anggota yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Besarnya anggota itu didapat lantaran proses keanggotaan KPMWT digelar secara digital. Bahkan, KPMWT menjadi salah satu koperasi digital terbesar di Indonesia.
Sedangkan usahanya yakni dengan membeli udang vaname dari petambak yang kemudian dijual kembali ke pabrik pengolah udang. “Petambaknya kami ambil dari Banyuwangi yang memang menjadi sentra produk udang vaname,” ucap dia.
Secara keseluruhan, Indonesia masih kekurangan produksi udang vaname. Dalam sebulan, Indonesia kekurangan 9.000 ton udang vaname yang akhirnya dicukupi dengan impor dari berbagai negara.
“Untuk itu kami di sini berusaha untuk ikut mencukupi kebutuhan udang dalam negeri. Yang rencananya kami juga akan ekspansi pada pembesaran udang sehingga produksinya meningkat,” ucap dia.
Sejak pertama kali beroperasi, lanjut Frans, KPMWT rata-rata telah berhasil menjual ratusan ton per bulan. “Keuntungan yang didapat dari penjualan ini yang diberikan ke anggota secara proporsional sesuai dengan jumlah simpanannya dan dilakukan juga secara transparan,” ucap dia. (arb)