RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bekasi, Dedi Supriyadi mengatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bekasi mengalami kenaikan dari 73,99 pada 2019 menjadi 74,07 pada 2020. Ini menjadi catatan positif lantaran dapat diraih di tengah kesulitan di masa pandemi.
Dedi menyatakan, catatan positif ini wajib disyukuri dan harus menjadi momentum bagi Kabupaten Bekasi ke arah yang lebih baik.
“Tentu ini menjadi hal yang wajib disyukuri dan menambah semangat untuk membawa Kabupaten Bekasi lebih baik lagi,” ucap dia.
Sementara itu, pada Musrenbang 2022, Pemkab Bekasi berhasil menjaring 11.568 usulan yang disampaikan masyarakat melalui musrenbang dari tingkat desa hingga kabupaten.
“Kalau disebut penting, tentu belasan ribu usulan itu penting semuanya. Tapi tetap disesuaikan dengan anggaran yang ada. Sehingga nantinya melalui usulan ini disusun berdasarkan skala prioritas hingga nantinya masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2022 mendatang. Tentunya seluruh pembangunan ini didasarkan usulan yang disampaikan masyarakat,” ucap dia.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan pemulihan ekonomi menjadi prioritas pembangunan daerah hingga tahun depan. Bahkan, untuk percepatan, seluruh industri diminta gunakan produk dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Eka Supria Atmaja usai memimpin Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten Bekasi tahun 2022 di Cikarang Utara, Kamis (18/3/2021).
Eka mengatakan, pemulihan ekonomi dilakukan seturut dengan kebijakkan pemerintah pusat di tengah pandemi. Di Kabupaten Bekasi, langkah ini telah dilakukan. Namun, untuk optimalisasi, pemulihan akan dilanjutkan hingga 2022 mendatang.
“Fokus kami tentu saja sesuai dengan usulan yang disampaikan masyarakat, yakni perbaikan infrastruktur dan pemulihan ekonomi. Sektor ekonomi menjadi penting agar bagaimana masyarakat bisa kembali membaik dari sisi perekonomiannya. Dan kami akan melakukan percepatan dengan mewajibkan industri menggunakan produk-produk lokal,” ucap Eka.
Produk lokal yang dimaksud bisa berupa seragam para pegawai yang menggunakan pakaian yang dibuat UMKM lokal, atau bahan baku produksi di berbagai industri. “Maka dari itu, kami bantu pengembangan UMKM-nya, kami bantu juga dorong industri agar menggunakan produk itu,” ucap dia. (arb)***