RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
PDAM Tirta Bhagassi menargetkan 80 persen wilayah Kabupaten Bekasi dapat terlayani air bersih. Pelayanan itu dilakukan dengan penyambungan saluran baru. Diyakini, target tersebut bakal tercapai dalam dua tahun ke depan, atau hingga 2023.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi, Usep Rahman Salim mengatakan, target tersebut merupakan bagian dari perencanaan bisnis perusahaan.
Nantinya, hingga 2023, total pelanggan ditargetkan mencapai 42.638 sambungan langganan dengan produksi air bersih sebanyak 4.115 liter per detik.
“Ditargetkan tahun 2023, setidaknya 70 sampai 80 persen dari total jumlah masyarakat Bekasi, bisa terlayani air bersih. Namun perlu investasi besar guna mewujudkan hal tersebut,” ucap Usep.
Berdasarkan data PDAM Tirta Bhagasasi, hingga Maret 2021 terdapat 259.325 pelanggan. Namun, jumlah tersebut baru mencakup 20 kecamatan dari total 24 kecamatan di Kabupaten Bekasi.
Secara umum, kata dia, guna meningkatkan pelayanan air minum bagi masyarakat, salah satu upaya yang dilakukan yakni meningkatkan pengoperasian dan pemeliharaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) secara efektif dan efisien.
Namun begitu, peningkatan pengoperasian itu tetap membutuhkan dukungan baik dari pemerintah pusat hingga daerah dalam bentuk penyertaan modal. “Sedangkan PDAM hanya bertindak sebagai operator,” ucap dia.
Kendati demikian, berbagai upaya lain terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Direktur Usaha PDAM Tirta Bhagasasi, Maman Sudarman mengatakan, saat ini pihaknya telah mulai mengaktivasi pengelolaan water treatment plan (WTP) yang sebelumnya dikuasai swasta.
Pengambilalihan pengelolaan ini mampu mendongkrak pelanggan baru hingga 30.000 sambungan.
“Sebanyak 30.000 pelanggan air minum yang dikelola oleh swasta kami ambil alih pengelolaanya. Jadi nanti pelanggan swasta itu menjadi pelanggan PDAM dengan tarif sesuai PDAM,” katanya.
Maman menjelaskan, dengan pengalihan ini memberi keuntungan tersendiri bagi pelanggan. Soalnya, tarif air sambungan untuk pelanggan air dari pemerintah tergolong lebih terjangkau daripada yang dikelola swasta. (arb)***