RUANGBEKASI.ID | BEKASI
Sejumlah wilayah di Bekasi, baik kota maupun kabupaten, terendam banjir besar. Hujan deras yang turun beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan di berbagai titik, mulai dari badan jalan hingga merendam ribuan rumah warga.
Tidak hanya rumah, ratusan gardu listrik pun turut terendam. Alhasil, selain terkena banjir, puluhan ribu rumah pun mati lampu.
Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Bekasi mencatat, ada 204 gardu listrik yang terdampak banjir. Akibatnya listrik pada 35.298 rumah pelanggan terpaksa dipadamkan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Manager PLN UP3 Bekasi, Rahmi Handayani mengatakan pihaknya telah menerjunkan puluhan petugas untuk menangani kondisi di lapangan.
“Sampai saat ini sebanyak 203 gardu distribusi dan sekitar 35.298 pelanggan masih belum dioperasikan listriknya demi keamanan pelanggan. Namun saat ini langsung kami tangani,” kata dia.
Ia menyebut, gardu terdampak banjir tersebar di empat unit layanan pelanggan (ULP), di antaranya Bantar Gebang, Prima Bekasi, Bekasi Kota dan Babelan. Petugas PLN, kata dia, terus bersiaga untuk memantau kondisi wilayah terdampak banjir guna melakukan pemulihan dan memastikan keselamatan masyarakat.
“PLN akan melakukan pemulihan listrik di lokasi terdampak banjir apabila semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik, serta kedua belah pihak yaitu PLN dan tokoh masyarakat menandatangani berita acara penyalaan listrik,” kata dia.
Rahmi mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memetakan titik-titik berpotensi banjir, sehingga dapat mengambil langkah-langkah tepat jika timbul bencana banjir yang berdampak pada distribusi listrik.
“Personil disiapkan 62 orang siaga pemulihan dampak banjir,” kata dia.
PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di musim hujan dan banjir. Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter.”Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123,” ucap dia.
Pusdalops BPBD Kabupaten Bekasi mencatat ada tujuh desa di tiga kecamatan yang terendam banjir yakni Desa Babelan Kota dan Kebalen di Kecamatan Babelan. Kemudian Desa Sukamekar di Kecamatan Sukawangi.
Lalu, Kecamatan Tambun Utara menjadi kawasan yang paling banyak terdampak. Terdapat empat desa yang terkena banjir kiriman, yakni Desa Sriamur, Karangsatria, Satriajaya dan Satriamekar.
Anggota Pusdalops, Andika Rahmat mengatakan, luapan Kali Bekasi ini mulai terjadi sejak pukul 2 dini hari. Saat kali meluap, seketika ribuan rumah yang berada di sekitarnya terendam.
“Kami menerima informasi dari pos pantau P2C di Podok Gede Permai Kota Bekasi jam 2 pagi. Interval waktu air kiriman tiba dari P2C sampai Tambun Utara biasanya satu jam paling cepat. Jadi kemungkinan terjadi banjir sekitar jam 3 pagi,” ucap dia.(arb)