RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi mulai surut. Hanya saja, warga diminta tetap waspada karena intensitas hujan masih tinggi.
Secara keseluruhan, banjir 8 kecamatan itu terjadi di 94 titik yang tersebar di 19 desa/kecamatan. Akibatnya, 10.955 warga merasakan dampaknya.
Berdasarkan data terakhir, Rabu, 10 Februari 2021, hingga pukul 11 siang, banjir yang sebelumnya merendam 14 kecamatan kini tinggal delapan kecamatan. Meski begitu, masih ada beberapa daerah yang ketinggiannya mencapai satu meter.
Dari data tersebut, terdapat empat kecamatan yang memiliki ketinggian banjir mencapai satu meter yakni Babelan, Cabangbungin, Pebayuran dan Muaragembong. Bahkan di Muaragembong masih terdapat perkampungan yang terisolir lantaran akses jalan tertutup banjir. Kemudian di Cikarang Timur dengan ketinggian 70 sentimeter dan Kedungwaringin 60 sentimeter.
“Warga kami minta untuk tetap mewaspadai kondisi yang ada. Petugas masih terus bersiaga di lokasi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi, Muhammad Said.
Dengan kondisi tersebut, Said menyatakan, status bencana banjir sudah mulai terkendali. Maka dari itu, pihaknya tidak menaikkan level kewaspadaan menjadi darurat.
“Sedangkan kalau tanggap darurat itu diberlakukan apabila banjir melanda lebih dari setengah jumlah kecamatan yang ada, lebih dari setengah jumlah desa dan kelurahan yang ada. Dan terjadi secara masif. Saat ini masih siaga. Beberapa titik sudah mulai surut,” kata Said.
Bupati Eka Supria Atmaja mengimbau warga tetap waspada karena Kabupaten Bekasi masih dilanda cuaca ekstrem. Eka menyatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah penanggulangan banjir dengan menerjunkan petugas untuk membantu korban, ketersediaan logistik serta pos kesehatan.
“Namun saya juga mengingatkan seluruh petugas agar tetap menerapkan protokol kesehatan, semisla di tempat pengungsian untuk mengendalikan penularan covid-19,” ucap dia. (arb)