RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi menetapkan dua sektor prioritas pembangunan yakni sarana pendidikan dan kesehatan. Puluhan sekolah dan puskesmas tahun ini bakal dipermak.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Beni Saputra mengatakan, pendidikan dan kesehatan merupakan dua urusan dasar yang harus dipenuhi kebutuhannya.
Seturut dengan itu, usulan pembangunan sekolah baru maupun rehab setiap tahunnya terbilang tinggi. Kondisi itu pun berlaku untuk puskesmas. Maka dari itu, dua sektor mendasar ini menjadi pembangunan yang diprioritaskan.
“Sekolah dan puskesmas memang masih menjadi yang terbanyak. Soalnya kan memang ini urusan wajib jadi harus terpenuhi,” ucap dia.
Beni mengatakan, sejumlah sekolah dan puskesmas ini sudah masuk dalam tahapan lelang. Jika lelang telah mendapatkan pemenangnya, maka pembangunan bisa berjalan. “Lelang ini terbilang yang pertama dan cukup awal. Jadi diharapkan cepat juga nanti selesainya dan bisa digunakan,” ucap dia.
Beberapa proyek infrastruktur yang tengah dilelang itu di antaranya rehab total Puskesmas Sumberjaya dengan anggaran Rp 4.934.488.000, rehab total Puskesmas Mangunjaya dengan anggaran Rp 4.998.215.000 dan peningkatan Puskesmas Banjarsari dengan anggaran Rp 4.998.215.000.
Lalu di bidang pendidikan, infrastruktur yang dibangun di antaranya rehab total SMPN 5 Setu sebesar Rp 3.567.281.000, rehab total SMPN 1 Sukakarya sebesar Rp 3.521.160.000 dan rehab total SMPN 1 Cikarang Barat sebesar Rp 4.343.435.000.
Selain pendidikan dan kesehatan, proyek lainnya yang dikerjakan yakni pembangunan pasar dan sentra agribisnis dengan anggaran sebesar Rp 4.966.285.000, pembangunan pos pemadam kebakaran di GOR Wibawamukti sebesar Rp 2.997.887.000 dan penataan Terminal Sukatani sebesar Rp 1.656.037.000.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha mengatakan, proses lelang sudah berjalan. Berbagai perusahaan pun telah mengajukan penawarannya.
“Betul lelang sudah tayang kembali untuk paket fisik di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Jumlahnya 106 paket fisik. Mayoritas memang sekolah dan puskesmas,” ucap dia. (arb)***