RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Pelaksana Bupati Akhmad Marjuki menegaskan kesiapannya menghadapi gelombang ketiga covid-19. Selain menyiapkan tenaga kesehatan dan rumah sakit, saat ini terdapat empat hotel yang telah disiapkan sebagai lokasi karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri.
Dengan kesiapan ini, Marjuki meyakini pihaknya lebih siap menghadapi covid-19 varian omicron ini. “Kami lebih siap dan semoga penularannya lebih terkendali dari sebelumnya,” ucap dia.
Sementara itu, Gubernur Ridwan Kami menegaskan Jawa Barat sangat siap menghadapi gelombang ketiga covid-19. Dengan pengalaman dan persiapan yang matang, kondisi kali ini tidak akan lebih parah seperti gelombang kedua lalu. Untuk itu, masyarakat diimbau tidak perlu panik namun tetap waspada.
“Saya tidak mau takabur tapi kalau boleh berpikir ilmiah saya nyatakan tidak akan lebih parah. Kemudian berkaca pada tahun lalu dan persiapan yang telah dilakukan, intinya Jawa Barat sangat siap dalam mengantisipasi jika ada kenaikan pasca natal dan tahun baru dan omicron,” kata Ridwan usai meninjau kesiapan tenaga kesehatan dan fasilitas di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi, Cibitung, Rabu (26/1/2022).
Optimisme ini, kata Ridwan, berkaca pada perbandingan data tingkat keterisian rumah sakit saat ini dengan tahun lalu pada periode yang sama. Pasca libur Natal dan Tahun Baru 2021 lalu, tingkat keterisian RS mencapai 40 persen. Sedangkan saat ini, meski kasus tengah meningkat, tingkat keterisian rumah sakit hanya mencapai 7 persen.
Perbandingan lainnya yakni peningkatan kasus gelombang kedua disebabkan karena varian Delta memiliki fatality yang tinggi serta menyebar dengan cepat. Sedangkan, tahun ini, penyebaran Delta dapat terkendali karena banyak masyarakat yang telah divaksin.
Menurut dia, hanya ada cara untuk mencegah kasus covid-19 kembali meningkat. Pertama, vaksin bagi seluruh warga, ditambah booster untuk tenaga kesehatan dan kelompok rentan. Kedua, menerapkan protokol kesehatan.
“Covid-19 ini masih seliweran tapi karena tubuh kita sudah divaksin jadi virusnya mental-mental. Kemudian prokes wajib, minimal masker,” ucap dia. Dua hal ini wajib dilakukan masyarakat disamping hal lainnya yang dipersiapkan pemerintah. (arb)***