BERANI menjadi suntikan semangat baru bagi Kabupaten Bekasi. Dengan penuh optimis, Kabupaten Bekasi bersiap menyongsong berbagai perubahan demi pemulihan kesehatan dan ekonomi. Berani, Kabupaten Bekasi Berantas Pandemi!
Kabupaten Bekasi seperti terlahir kembali. Sempat dirundung duka setelah wafatnya Bupati Eka Supria Atmaja, kini daerah yang dikenal sebagai kota jawara ini bertekad bangkit kembali.
“Gerakan Berani atau Kabupaten Bekasi berantas pandemi ini terinspirasi dari masyarakat yang sangat semangat Kabupaten Bekasi dalam menangani pandemi ini. Maka dari itu, kita bersama-sama memberantasnya,” kata Penjabat Bupati Dani Ramdan.
Tidak sebatas slogan, Bekasi BERANI ini dibentuk dengan sejumlah program konkret. Terdapat tiga aspek utama untuk menyukseskan pemberantasan pandemi ini.
Pertama, aspek pencegahan. Untuk mencegah pandemi terus terjadi, Dani Ramdan melakukan dua langkah penting yakni Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE Berani) serta Vaksinasi Berani.
Dengan berbagai saluran, baik offline maupun online, Pemerintah Kabupaten Bekasi terus mengedukasi masyarakat tentang pemberantasan pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, disinfektanisasi turut dilakukan di berbagai tempat strategis serta optimalisasi PPKM.
Selanjutnya, vaksinasi pun terus dilakukan di setiap puskesmas, mendirikan sentra vaksin hingga menggandeng berbagai kalangan, baik organisasi kemasyarakatan maupun dunia usaha.
Kedua, aspek penanggulangan. Untuk mengendalikan jumlah kasus sekaligus mencegah penularan, Pemkab Bekasi terus memaksimalkan tracing, testing dan treatment.
Penelusuran kontak erat pada setiap kasus aktif terus dilakukan hingga tingkat RT/RW. Lalu jumlah swabber di puskesmas dan relawan nakes untuk area pemukiman hingga area industri terus ditambah.
Kemudian treatment dilakukan melalui isolasi mandiri yang didampingi dengan pemberian bantuan sosial. Dibuka juga lokasi isolasi terpusat di beberapa hotel dan juga perumahan khusus. Selanjutnya jumlah tempat tidur di rumah sakit ditambah untuk melayani pasien bergejala sedang maupun berat.
Ketiga, aspek pemulihan. Agar menyentuh seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi, aspek ini dibagi dalam dua kegiatan yakni jaminan pengaman sosial dan pemulihan sosial budaya.
Beragam bantuan diberikan dalam kegiatan jaminan pengaman sosial, mulai dari program keluarga harapan bagi 103.030 penerima, bantuan langsung tunai kepada 31.015 warga, bantuan sosial tunai pada 38.000 warga hingga penyaluran 17.300 paket bantuan bagi warga yang menjalani isoman.
Sedangkan pemulihan sosial budaya dilakukan dengan pemberlakuan kebijakan relaksasi, pemberian stimulus kredit, stimulus infrastruktur dan pemantapan budaya tangguh masyarakat.
Masyarakat Harus Berani
Kendati fokus pada pemberantasan pandemi, bukan berarti persoalan lainnya turut diabaikan. Terkait penyelenggaraan roda pemerintahan, pembangunan serta berbagai persoalan yang telah lama membelit Kabupaten Bekasi turut menjadi perhatian.
Dani Ramdan enggan berjanji seluruh persoalan di Kabupaten Bekasi bisa terselesaikan. Namun, dirinya bertekad memberikan perubahan pada tata kelola pemerintahan yang lebih baik, lebih melayani dan akuntabel.
“Untuk itu, “BERANI” bukan hanya kepanjangan dari Kabupaten Bekasi berantas pandemi, namun juga mengandung tekad, harapan dan komitmen, agar semua warga Kabupaten Bekasi benar-benar berani melakukan perubahan,” kata dia.
“Masyarakat Kabupaten Bekasi harus berani meninggalkan cara-cara kerja yang lamban dan hanya berorientasi kepada kepentingan sesaat, berani untuk konsisten menjaga kesesuaian kata dengan perbuatan, serta berani untuk mengambil risiko dan berkorban. Karena, ketika perubahan yang kita lakukan mungkin akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi mereka yang diuntungkan oleh situasi status quo,” ucap dia. (arb)