Logo Ruang Bekasi
  • Bekasi
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Video
  • Suara Warga
  • Editorial
  • Daftar Baca Saya
Sign In
Aa
Ruang Bekasi
  • Bekasi
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Video
  • Suara Warga
  • Editorial
  • Daftar Baca Saya
Search
  • Bekasi
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Ragam
  • Video
  • Suara Warga
  • Editorial
  • Daftar Baca Saya
Follow US
Ruang Bekasi > Blog > Bekasi > Hari Jadi Ke-71, Kabupaten Bekasi “BERANI” Berantas Pandemi

Hari Jadi Ke-71, Kabupaten Bekasi “BERANI” Berantas Pandemi

Redaksi
Redaksi Diterbitkan 15 August 2021
HARI Jadi Kabupaten Bekasi ke-71/ist
SHARE

BERANI menjadi suntikan semangat baru bagi Kabupaten Bekasi. Dengan penuh optimis, Kabupaten Bekasi bersiap menyongsong berbagai perubahan demi pemulihan kesehatan dan ekonomi. Berani, Kabupaten Bekasi Berantas Pandemi!

Kabupaten Bekasi seperti terlahir kembali. Sempat dirundung duka setelah wafatnya Bupati Eka Supria Atmaja, kini daerah yang dikenal sebagai kota jawara ini bertekad bangkit kembali.

“Gerakan Berani atau Kabupaten Bekasi berantas pandemi ini terinspirasi dari masyarakat yang sangat semangat Kabupaten Bekasi dalam menangani pandemi ini. Maka dari itu, kita bersama-sama memberantasnya,” kata Penjabat Bupati Dani Ramdan.

Tidak sebatas slogan, Bekasi BERANI ini dibentuk dengan sejumlah program konkret. Terdapat tiga aspek utama untuk menyukseskan pemberantasan pandemi ini.

Pertama, aspek pencegahan. Untuk mencegah pandemi terus terjadi, Dani Ramdan melakukan dua langkah penting yakni Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE Berani) serta Vaksinasi Berani.

Dengan berbagai saluran, baik offline maupun online, Pemerintah Kabupaten Bekasi terus mengedukasi masyarakat tentang pemberantasan pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, disinfektanisasi turut dilakukan di berbagai tempat strategis serta optimalisasi PPKM.

Selanjutnya, vaksinasi pun terus dilakukan di setiap puskesmas, mendirikan sentra vaksin hingga menggandeng berbagai kalangan, baik organisasi kemasyarakatan maupun dunia usaha.

Kedua, aspek penanggulangan. Untuk mengendalikan jumlah kasus sekaligus mencegah penularan, Pemkab Bekasi terus memaksimalkan tracing, testing dan treatment.

Penelusuran kontak erat pada setiap kasus aktif terus dilakukan hingga tingkat RT/RW. Lalu jumlah swabber di puskesmas dan relawan nakes untuk area pemukiman hingga area industri terus ditambah.

Kemudian treatment dilakukan melalui isolasi mandiri yang didampingi dengan pemberian bantuan sosial. Dibuka juga lokasi isolasi terpusat di beberapa hotel dan juga perumahan khusus. Selanjutnya jumlah tempat tidur di rumah sakit ditambah untuk melayani pasien bergejala sedang maupun berat.

Ketiga, aspek pemulihan. Agar menyentuh seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi, aspek ini dibagi dalam dua kegiatan yakni jaminan pengaman sosial dan pemulihan sosial budaya.

Beragam bantuan diberikan dalam kegiatan jaminan pengaman sosial, mulai dari program keluarga harapan bagi 103.030 penerima, bantuan langsung tunai kepada 31.015 warga, bantuan sosial tunai pada 38.000 warga hingga penyaluran 17.300 paket bantuan bagi warga yang menjalani isoman.

Sedangkan pemulihan sosial budaya dilakukan dengan pemberlakuan kebijakan relaksasi, pemberian stimulus kredit, stimulus infrastruktur dan pemantapan budaya tangguh masyarakat.

Masyarakat Harus Berani

Kendati fokus pada pemberantasan pandemi, bukan berarti persoalan lainnya turut diabaikan. Terkait penyelenggaraan roda pemerintahan, pembangunan serta berbagai persoalan yang telah lama membelit Kabupaten Bekasi turut menjadi perhatian.

Dani Ramdan enggan berjanji seluruh persoalan di Kabupaten Bekasi bisa terselesaikan. Namun, dirinya bertekad memberikan perubahan pada tata kelola pemerintahan yang lebih baik, lebih melayani dan akuntabel.

“Untuk itu, “BERANI” bukan hanya kepanjangan dari Kabupaten Bekasi berantas pandemi, namun juga mengandung tekad, harapan dan komitmen, agar semua warga Kabupaten Bekasi benar-benar berani melakukan perubahan,” kata dia.

“Masyarakat Kabupaten Bekasi harus berani meninggalkan cara-cara kerja yang lamban dan hanya berorientasi kepada kepentingan sesaat, berani untuk konsisten menjaga kesesuaian kata dengan perbuatan, serta berani untuk mengambil risiko dan berkorban. Karena, ketika perubahan yang kita lakukan mungkin akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi mereka yang diuntungkan oleh situasi status quo,” ucap dia. (arb)

Berita lainnya

Bangun Pengelolaan Air Lindi TPA Burangkeng

Pembangunan Puskesmas Jatimulya Dianggarkan Rp2,9 Miliar

Daya Tampung Tidak Lagi Memadai, Pemkab Bekasi Akhirnya Bangun Sekolah Dasar Baru di Wanajaya

Pemkab Bekasi Bangun Tiga Unit Sekolah Baru Tahun ini, Anggaran Rp 15 Miliar Disiapkan

Pemkab Bekasi Luncurkan Program Percepatan Penerbitan PBG

Redaksi 15 August 2021
Bagikan berita ini
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Terpopuler
Bekasi

Pemkab Bekasi Perkuat Penanganan Banjir di 21 Kecamatan

30 May 2021
Bekasi
Turunnya Level PPKM Jadi Momentum Pulihkan Ekonomi
26 October 2021
BekasiPendidikan
Bangun Ratusan Ruang Kelas Baru, Pemkab Bekasi Siapkan Rp 47,1 Miliar
14 May 2024
BekasiRagam
Pemkab Bekasi Usulkan Ma’mun Nawawi Jadi Pahlawan Nasional
17 August 2022
BekasiEkonomiTerkini
Pemkab Bekasi Luncurkan Program Percepatan Penerbitan PBG
16 March 2025
Ruang Bekasi

Melalui tag line :  Membangun Bekasi, Bekasi Membangun,  kami ingin menjadi penyambung informasi dari dinamika pembangunan yang ada di Bekasi. Berita yang tersaji di portal berita ini dapat menjadi referensi sekaligus juga inspirasi bagi daerah-daerah lainnya yang juga tengah giat membangun.

Kategori

  • Bekasi
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Video
  • Pendidikan
  • Suara Warga
  • Editorial

Link Lainnya

  • Kontak Kami
  • Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Redaksi

Proudly Powered by Ruang Bekasi Media Komunika | Ruang Bekasi © 2023

Hapus dari daftar baca saya

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lupa Password?