RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi hingga kini masih terus melakukan kegiatan Vaksinasi Covid-19 guna mengejar target kekebalan komunal atau herd immunity. Hingga Rabu (27/10/2021), sudah 73,73 persen vaksinasi.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Masrikoh mengatakan, dari total target sebanyak 2.417.794 jiwa, kini sudah terdapat 1.774.023 orang yang divaksin dosis pertama. Sedangkan pada dosis kedua capai 1.110.042 orang atau 45,91 persen.
Dikatakan Masrikoh, pihaknya kini sedang menginstruksikan seluruh kepada daerah di tingkat desa dan kelurahan untuk mendata siapa saja masyarakat yang belum divaksinasi.
Kepada mereka, lanjut dia, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi nantinya akan melakukan edukasi dan sosialisasi sehingga warga tersebut bisa divaksinasi secara door to door atau pintu ke pintu.
Selanjutnya, Pemkab Bekasi membuka opsi vaksinasi dilakukan di bidan mandiri dan dokter yang membuka praktek sendiri. Langkah ini dilakukan untuk memudahkan warga mendapat vaksin setiap saat.
Penjabat Bupati Dani Ramdan mengatakan, setelah lebih dari 50 persen warganya mendapatkan vaksin, progres vaksinasi tidak lagi signifikan. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya lain agar kekebalan kelompok dapat segera terealisasi.
“Kenaikan jumlah sudah cukup bagus cuma problemnya dengan tinggi ini untuk naik lagi jadi sulit karena harus menyisir satu-satu. Kalau kemarin-kemarin kami buka gerai vaksin, warga berbondong-bondong datang. Sekarang kami buka 200 vaksin yang datang 60 orang karena rata-rata mereka sudah banyak divaksin. Untuk itu perlu upaya-upaya lain,” ucap dia.
Landainya vaksinasi, kata Dani, karena warga yang belum divaksin ini tidak memiliki waktu yang fleksibel untuk mendatangi gerai. Selain itu, banyak warga yang bermukim di lokasi yang jauh dari tempat vaksinasi.
Untuk itu, beragam upaya dilakukan, di antaranya dengan memberikan vaksin ke bidan mandiri dan dokter praktek. Nantinya warga yang hendak divaksin tinggal mendatangi bidan dan dokter yang membuka vaksinasi.
“Problemanya memang yang disasar itu masyarakat yang memang tidak mau divaksin jadi dia lari. Di samping itu, memang ada juga yang bisanya cuma malam, karena pagi sampai sore kerja. Makanya sekarang kami dorong dokter praktek dan bidan mandiri juga melakukan vaksinasi, terutama di malam hari,” ucap dia. (arb)