RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi terus memperluas cakupan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah untuk terlibat dalam aplikasi lokapasar Bekasi Berani Beli (Bebeli).
Ratusan usaha lokal kini telah membuka lapaknya di marketplace lokal andalan Pemerintah Kabupaten Bekasi ini.
“Ini merupakan bagian dari inovasi yang terus dikembangkan. Tujuannya untuk membantu para pelaku UMKM melalui platform ini. Warga pun tinggal mengunduh aplikasinya melalui gawainya dengan mudah,” ucap Kepala BPBJ Kabupaten Bekasi Iman Nugraha.

Bebeli disusun oleh Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bekasi dan Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian dan Statistik Kabupaten Bekasi.
Beberapa waktu lalu, Bebeli berhasil menyabet penghargaan sebagai Juara II dalam Perlombaan Inovasi Daerah yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bekasi. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan kepada Kepala BPBJ Iman Nugraha.
Penghargaan pun diberikan pada Kepala Sub Bagian LPSE dalam Lomba Inovasi Agen Perubahan.
Melalui Bebeli, Kabupaten Bekasi pun menjadi satu dari tiga daerah di Indonesia yang memiliki marketplace sendiri dan satu-satunya di Jawa Barat.
Seperti diketahui, Bebeli merupakan pengembangan dari e-catalogue BPBJ yang semula hanya berkaitan pada pengadaan barang dan jasa untuk pemerintahan. Kini, dikembangkan menjadi marketplace yang bisa digunakan untuk warga secara luas.
Bebeli menyediakan berbagai macam produk, mulai dari makanan, pakaian maupun perabotan rumah. Seluruhnya merupakan produk UMKM Kabupaten Bekasi.
Hingga kini, lanjut Iman, Bebeli sudah disosialisasikan ke berbagai pihak, terutama pelaku UMKM. Pada tahap awal, sedikitnya 250-300 UMKM telah mendaftarkan diri agar produknya bisa dipasarkan di Bebeli.
Para pelaku UMKM ini merupakan binaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bekasi. “Namun tidak tertutup juga dari UMKM pada umumnya, asalnya memang produknya UMKM dari Kabupaten Bekasi,” ucap dia.
Berbeda dengan lokapasar pada umumnya, Bebeli tidak hanya menjual produk kuliner maupun alat tulis kantor. Lokapasar ini pun menjual hingga bangku dan meja sekolah.
Produk ini turut dijual berkaitan dengan masih ditemukan sekolah yang tidak memiliki mebeler di ruang kelasnya. Alhasil, para siswa belajar dengan cara duduk di lantai.
“Betul, ada bangku yang turut dijual. Ada penjual yang memasarkan produk mebeler karena memang sedang dibutuhkan. Jadi pihak sekolah maupun dinas jika membutuhkan mebeler, kursi atau meja sekolah tinggal pesan,” ucap dia.
Ditargetkan 500 UMKM terdaftar dan mulai memasarkan produknya pada aplikasi Bebeli ini. Selanjutnya, jumlah UMKM akan terus ditambah untuk meningkatkan daya saing dan varian produk di pasar. “Saat ini terus kami dorong para pelaku UMKM karena ini peluang yang baik untuk mengembangkan usaha,” kata dia.
Iman menambahkan, penyusunan Bebeli ini dilakukan sesuai kebutuhan warga saat ini. Bebeli dapat dengan mudah digunakan seperti marketplace pada umumnya.
Konsumen hanya tinggal membuka aplikasi, memilih produk, menetapkan lokasi pengiriman lalu membayar. “Setelah dibayar nanti barangnya dikirim. Jadi seperti marketplace pada umumnya. Menjadi mudah,” ucap dia. (try)