RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Pemerintah Kabupaten Bekasi mengimbau warga untuk selalu mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) di musim penghujan. Sejak awal tahun lalu, kasus penyakit yang diakibatkan gigitan dari nyamuk aedes aegepti ini terus meningkat.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, pada Januari lalu terdapat lima kasus DBD. Pada bulan berikutnya, Februari, Dinas Kesehatan menemukan lima kasus DBD baru.
Temuan kasus DBD ini pun meningkat pada Maret menjadi 19 kasus lalu melonjak pada April hingga 69 kasus. Secara keseluruhan, jumlah kasus DBD pada kuartal pertama tahun ini telah mencapai 98 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti mengatakan, secara keseluruhan jumlah kasus pada kuartal pertama cenderung menurun dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama. Pada 2020 lalu, jumlah kasus DBD mencapai 176 kasus, mulai dari Januari-April.
Meski menurun dibanding tahun lalu, namun kurva per bulan tahun ini terus menanjak. Untuk itu warga diminta tetap waspada.
“Tahun ini total ada 98 kasus atau 78 kasus lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tapi, ini hanyalah statistik, warga tetap harus waspada dan selalu membersihkan lingkungan,” ucap dia, Minggu (6/6/2021).
Akibat kasus DBD ini, kata Enny, satu orang meninggal dunia.
Ditinjau dari data tahun lalu, kata Enny, tren peningkatan kasus bulanan kerap terjadi di awal tahun. Pada 2020 lalu, puluhan kasus telah terjadi sejak Januari hingga April.
“Kurvanya kerap tinggi di awal tahun. Januari tahun lalu kami temukan 30 kasus, lalu 21 kasus di Februari, 69 kasus pada Maret, dan 56 kasus di pada April. Tingginya kasus DBD ini yang terus kami tekan,” ucap dia.
Enny menyebut, tahun lalu ada tiga warga yang meninggal dunia akibat sakit DBD. “Dua kasus meninggal dunia di Kecamatan Kedungwaringin, satu lagi di Kecamatan Tambun Selatan,” ucapnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Masrikoh mengatakan, tahun ini jumlah kasus DBD terbanyak terjadi di Kecamatan Tambun Selatan.
Dari 98 kasus, 44 kasus di antaranya terjadi di kecamatan dengan penduduk paling padat di Kabupaten Bekasi ini. (arb)***