RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Pemerintah Kabupaten Bekasi meminta perusahaan memprioritaskan program corporate social responsibility (CSR) di lingkungan sekitar. Meski terdapat lebih dari 4.000 perusahaan, namun hanya lima persen yang menyalurkan program tanggung jawab sosialnya di Bekasi.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, warga Kabupaten Bekasi berhak mendapat manfaat CSR dari perusahaan yang beroperasi di lingkungannya. Pasalnya, baik secara langsung maupun tidak, warga merasakan dampak dari usaha mereka.
“Kami sampaikan bahwa pemberian CSR harus bisa dioptimalkan di segala sektor, sehingga manfaatnya bisa dirasakan warga di wilayahnya, maupun di wilayah terjauh sekalipun di Kabupaten Bekasi,” kata Dani, Minggu (10/10/2021).
Dani mengaku telah mengumpulkan sejumlah pimpinan perusahaan besar yang beroperasi di Kabupaten Bekasi. Pada pertemuan tersebut, kata Dani, kalangan dunia usaha itu menunjukkan antusiasmenya dalam menjalankan CSR.
Sayangnya, CSR yang mereka lakukan tidak terstruktur dan terorganisir dengan baik, sehingga penyalurannya tidak merata.
“Pada dasarnya semangatnya perusahaan ini sudah positif dalam menjalankan CSR, hanya saja belum terstruktur dan terorganisasi dalam penyalurannya. Kami minta agar dikoordinasikan serta diprioritaskan di Kabupaten Bekasi karena kan berusahanya di sini,” ucapnya.
Untuk itu, Dani menegaskan, Pemkab Bekasi akan mengarahkan dan mengembangkan CSR yang diberikan swasta agar penyebarannya dapat lebih proporsional serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Kemudian bentuk CSR-nya juga bervariasi jadi manfaatnya banyak,” ucap dia.
Dalam kondisi saat ini, Dani mengarahkan perusahaan agar memberikan bantuannya dalam bentuk normalisasi sungai dan pembersihan sampah. Dua langkah ini perlu dilakukan guna mengurangi risiko banjir. Sektor lainnya yakni pengembangan kewirausahaan masyarakat dan penyerapan produknya.
“Ada beberapa sektor yang menjadi prioritas Pemkab Bekasi, seperti proyek normalisasi sungai dan pembersihan sampah, atau pengembangan kewirausahaan dan penyerapan produknya. Hal itu bisa dikembangkan melalui CSR,” ucapnya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi mengatakan, potensi penyaluran CSR dari pihak swasta sangat tinggi. Pada 2020 lalu, ada sekitar 40 kegiatan CSR yang digelar perusahaan di Kabupaten Bekasi dengan jumlah anggaran ditaksir mencapai Rp 7,5 miliar.
“Setiap tahun terus kami lakukan pengembangan agar penyaluran CSR itu di Kabupaten Bekasi karena kan mereka berusahanya di sini. Tahun kemarin sudah dan tahun ini terus kami lakukan itu,” ucap dia.
Kepala Bina Program Bappeda, Agus Budiono mengatakan, secara umum penyaluran CSR di Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan positif. Hanya saja, diakui dia, masih banyak perusahaan yang memilih memberikan CSR-nya ke daerah lain.
“Perusahaan karena mungkin berpikirnya mereka itu perusahaan nasional jadi menyalurkan CSR-nya sampai ke luar daerah, padahal sebenarnya bisa dilakukan di Kabupaten Bekasi. Ini yang terus kami lakukan,” ucap dia. (arb)