RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Pemerintah Kabupaten Bekasi serius dalam memberantas ruang kelas rusak yang selama ini ditemukan di berbagai sekolah.
Untuk itu, mulai tahun depan rencananya anggaran pembangunan fasilitas pendidikan bakal difokuskan pada rehabilitasi ruang kelas sekolah yang rusak di Kabupaten Bekasi.
Diyakini, dengan layaknya fasilitas pendidikan, para siswa di Kabupaten Bekasi dapat belajar dengan aman dan nyaman.
Seperti diketahui, Pemkab Bekasi memberikan perhatian lebih pada pembangunan sekolah. Dalam setahun, terdapat penambahan ruang kelas baru, unit sekolah baru, dan rehabilitasi gedung sekolah. Namun, untuk menekan tingginya jumlah ruang kelas yang rusak, program rehabilitasi di Kabupaten Bekasi akan diutamakan.
“Jadi, rencananya, mulai tahun depan, rehabilitasi sekolah atau ruang kelas yang jadi diprioritaskan sehingga bukan lagi pembangunan unit sekolah baru karena memang kebutuhan sekolah baru sudah cukupi,” kata Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro.
Benny mengatakan, kewenangan rehabilitasi untuk kategori rusak ringan sudah dialihkan kepada unit pelaksana teknis daerah (UPTD). Dengan demikian, pada tahun depan, program rehabilitasi akan diprioritaskan untuk sekolah-sekolah yang dalam kondisi rusak berat.
“Karena memang kebutuhannya untuk perbaikan, maka fokus pada rehabilitasi. Sehingga tujuannya sekolah jadi memadai, nyaman, dan baik kondisinya,” ucap dia.
Tahun ini, kata Benny, anggaran pembangunan sekolah mencapai Rp 193,105 miliar. Jumlah itu dialokasikan untuk perbaikan sekolah skala besar dan berat serta unit sekolah baru.
“Alokasi itu sudah masuk pada APBD 2023, totalnya Rp 193,105 miliar. Itu untuk perbaikan sekolah yang rusak berat dan sedang. Lalu, ada juga pembangunan unit sekolah baru di beberapa titik, baik di tingkat SMP maupun SD,” kata dia.
Benny mengatakan, mayoritas anggaran itu dialokasikan untuk perbaikan 118 ruang kelas yang rusak di tingkat sekolah dasar sebesar Rp 73,3 miliar. Selanjutnya, perbaikan di tingkat sekolah menengah pertama sebesar Rp 37,8 miliar untuk 85 ruang kelas yang rusak.
Ditargetkan, pembangunan sekolah ini akan dimulai pada triwulan pertama tahun ini.
“Sesuai arahan pimpinan, percepatan pembangunan harus dilakukan agar manfaatnya cepat dirasakan oleh masyarakat, dalam hal ini para siswa. Sehingga targetnya, triwulan pertama pembangunan fisiknya mulai dilakukan,” ucap dia. (arb)*