RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Pemerintah Kabupaten Bekasi akhirnya mulai merealisasikan pola desentralisasi pengelolaan sampah dengan menetapkan tiga lokasi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).
Lokasi pembuangan ini diyakini mampu mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir Burangkeng yang telah bertahun-tahun kelebihan muatan.
Ini menjadi langkah besar yang dilakukan Pemkab Bekasi atas persoalan kedaruratan sampah.
“Perlu ada perbaikan untuk persoalan sampah ini. Sudah saya sampah bahwa Kabupaten Bekasi ini sudah darurat sampah, maka sebagai langkah awal TPST ini menjadi solusi yang dapat terealisasi,” ucap Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan.
Ketiga lokasi TPST ini ditetapkan ini berada pada wilayah dengan jumlah penduduk tertinggi yakni CIbitung, Babelan dan Kedungwaringin. Tidak jumlah penduduk, secara tata ruang pun ketiga lokasi ini tidak menyalahi aturan.
“Dari tata ruangnya tidak melanggar, kemudian lokasinya juga sudah milik pemda, hanya satu yang harus pengadaan. Jadi memang ini sudah menjadi modal bagus, dan secara hitung-hitungan ini bisa terealisasi,” ucap dia.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, Rahmat Atong mengatakan, pembangunan TPST telah mendapatkan dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Untuk itu, TPST pun akan beroperasi dengan skema refused derived fuel (RDF).
Dengan teknologi tersebut, sampah tidak hanya dibuang namun dapat dikonversi menjadi bahan bakar terbarukan dengan emisi rendah untuk menggantikan batu bara.
“Jadi kami sudah mendapatkan dukungan dengan KLHK, akan kerja sama dengan mereka. KLHK dalam hal ini, membantu pengadaan teknologi RDF di TPST. Kami dari pemda diminta menyediakan lahannya,” ucap dia.
Lanjutnya, Pemkab Bekasi, saat ini tengah mempersiapkan dokumen untuk pembuatan sertifikat, agar nantinya status lahan tersebut berkekuatan hukum. Seiring dengan itu, pihaknya kini juga tengah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar lokasi TPST.
“Karena salah satu syarat kami untuk mendapat bantuan dari KLHK, adalah tanahnya sudah bersertifikat,” ucap Rahmat. (arb)***