RUANGBEKASI.ID | BABELAN
Kepolisian Resor Metro Bekasi memastikan praktik penggandaan uang di Babelan bakal diselidiki. Polisi menduga ada unsur penipuan dalam kegiatan yang videonya sempat menjadi viral ini.
Seperti diketahui, kasus penggandaan uang ini sempat viral melalui video yang beredar di media sosial. Dalam video berdurasi lebih dari 12 menit itu terlihat sekumpulan orang tengah mengerumuni seorang pria yang mengenakan peci di teras sebuah rumah berwarna merah muda.
Baca juga: VIRAL! Pria Di Babelan Terekam Mampu Gandakan Uang Ratusan Juta Rupiah
Terlihat pria berpeci itu seperti tengah membaca doa-doa sambil duduk di depan sebuah kotak kayu berukuran sekitar 40×15 sentimeter. Tidak berselang lama, terlihat lembaran kertas mirip uang pecahan Rp 100.000 berserakan di sekitar kotak kayu itu.
“Kasusnya sedang diselidiki. Kapolsek Babelan saat ini sudah saya perintahkan untuk mengklarifikasi hal tersebut,” kata Kepala Polres Metro Bekasi, Komisaris Besar Hendra Gunawan, Senin, 22 Maret 2021.
Selanjutnya beberapa orang yang berkerumun mengambil kertas mirip uang itu sambil berterimakasih kepada pria berpeci. Diketahui, pria berpeci itu bernama Herman (42), warga Kampung Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan.
“Kepada warga mengaku ustad H atau sebutannya ustad gondrong. Masih dalam penyelidikan, apakah yang bersangkutan bisa menggandakan atau hanya sekedar main-main, atau itikad tidak baik untuk melakukan penipuan, ini lagi diselidiki,” kata Hendra.
Baca juga: Pengganda Uang Di Babelan Diamankan, “Uang Empat Karung” Turut Disita
Meski dijuluki sebagai ustad, lanjut Hendra, ketika ditanya Herman ternyata tidak mengetahui bacaan surat pendek. “Mengaku ustad, cuma ditanya surat-surat juga gak ngerti. Ini masih kami selidiki,” ucap dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Herman dikenal warga sebagai penjual benda-benda antik dan mistik, mulai dari guci hingga pedang katana. Dia juga disebut bisa mengobati berbagai macam penyakit seperti struk, lumpuh hingga gangguan jiwa.
Hendra mengatakan, penyelidikan bakal dilakukan menyeluruh, termasuk memeriksa sejumlah orang yang berkerumun di video tersebut, di antaranya istri Herman, N (18), yang merekam video tersebut.
“Yang terkait orang yang dalam video itu masih dalam penyelidikan, tadi kami periksa juga, klarifikasi, istrinya yang menyebar video itu sedang kami lakukan pemeriksaan,” ucap dia.
Pasca video tersebut beredar, rumah Herman kerap didatangi sejumlah orang yang hendak berobat. (arb)