RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Ratusan rumah di Muaragembong, Kabupaten Bekasi terendam banjir, Rabu, 10 Februari 2021. Bencana banjir dipicu tanggul penahan air Sungai Citarum jebol hingga menerjang pemukiman warga. Air yang deras selain merendam rumah, juga merendam sejumlah akses jalan.
Sedikitnya lebih dari 150 rumah warga di Desa Pantai Bahagia pun terendam banjir setinggi satu meter. Banjir berasal dari arus deras yang dipicu meluapnya Sungai Citarum pasca peningkatan debit air. Jebolnya tanggul penahan sungai membuat air menerjang pemukiman warga.
Asep (40), warga sekitar, mengatakan jebolnya tanggul ini telah terjadi sejak dua hari terakhir. Dia beserta sejumlah warga lainnya pun memilih mengungsi lantaran kediaman mereka terendam banjir.
“Jadi sudah dua hari begini. Terus naik sampai sekarang. Jadi ya sudah tinggalin aja rumah mah,” ucap dia.
Berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa rumah terlihat ditinggalkan pemiliknya lantaran arus deras masuk ke pemukiman mereka. Beberapa warga memilih mengungsi ke gedung sekolah serta kerabat keluarga. Sedangkan beberapa warga lainnya memilih bertahan.
“Mungkin kalau makin tinggi, kepaksa ngungsi. Semoga cepet reda,” ujar Yono (31), kata dia.
Diakui dia, akibat jebolnya tanggul, aktivitas warga pun terganggu. “Ya mau kerja juga susah,” ucap dia.
Secara keseluruhan, banjir 8 kecamatan itu terjadi di 94 titik yang tersebar di 19 desa/kecamatan. Akibatnya, 10.955 warga merasakan dampaknya.
Berdasarkan data terakhir, Rabu, 10 Februari 2021, hingga pukul 11 siang, banjir yang sebelumnya merendam 14 kecamatan kini tinggal delapan kecamatan. Meski begitu, masih ada beberapa daerah yang ketinggiannya mencapai satu meter.
Dari data tersebut, terdapat empat kecamatan yang memiliki ketinggian banjir mencapai satu meter yakni Babelan, Cabangbungin, Pebayuran dan Muaragembong. Bahkan di Muaragembong masih terdapat perkampungan yang terisolir lantaran akses jalan tertutup banjir. (drb)