RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah berupaya menambah jumlah tenaga kesehatan. Langkah ini dilakukan demi meningkatkan pelayanan, terlebih jumlah pasien meningkat seiring pandemi yang masih terjadi.
Pelaksana Tugas Direktur Utama RSUD Kabupaten Bekasi, Sumarti mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kekurangan nakes, di antaranya dengan membuka perekrutan pegawai. Hanya saja, langkah tersebut masih belum sepenuhnya mengatasi masalah.
Saat ini, lanjut dia, 20 pelamar telah mendaftar menjadi nakes. Kemudian berdasarkan hasil seleksi, 16 pelamar di antaranya dinyatakan lulus dan langsung ditempatkan pada posisi masing-masing.
“Rekrutmen atau seleksi penerimaan tenaga kesehatan yang dilakukan belum sepenuhnya mampu menjawab kekurangan tenaga kesehatan. Namun kami terus berusaha,” ucap dia.
Langkah lain yang dilakukan yakni mengurangi pelayanan ruangan rawat inap pasien non covid-19. Dengan upaya tersebut, para perawat bisa fokus pada penanganan covid-19.
“Persoalan nakes yang kurang sudah saya laporkan ke pemerintah, semoga dapat berkoordinasi dengan provinsi maupun kementerian agar ada solusinya,” ucap dia.
Diakui Sumarti, setiap hari pasien dengan gejala covid-19 masih terus berdatangan, baik yang bergejala maupun yang tanpa gejala. Namun, beberapa di antaranya terpaksa menunggu di instalasi gawat darurat karena ruangan yang terbatas.
Untuk itu, lanjut Sumarti, pihaknya membuka trace mobile untuk melayani pasien yang berdatangan. Sebelum pasien masuk RSUD, dokter dan perawat melakukan pemeriksaan untuk menentukan langkah selanjutnya.
Dari pemeriksaan itu, pasien positif covid-19, dengan kondisi ringan akan dipulangkan atau diarahkan menjalani isoman dan dibekali vitamin. Sementara pasien dengan kondisi sedang hingga berat, akan dirawat.
Sumarti menyatakan, RSUD Kabupaten Bekasi memiliki kapasitas 236 tempat tidur isolasi pasien covid-19 dengan 16 ruangan. Seluruh tempat tidur pun kini telah terisi penuh.
“Pasien covid-19 masih berdatangan terus, ya harus kami terima. Tapi kami berharap, yang masuk ke RSUD itu pasien sedang ke arah berat, dan berat. Kalau yang ringan kan membebani rumah sakit, yang ringan bisa di hotel, di wisma, atau isolasi mandiri di rumah,” ucapnya. (arb)