RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi Imam Hambali meninggal dunia, Kamis 11 Maret 2021. Imam diduga meninggal akibat covid-19 meski sepekan lalu dirinya sempat mengikuti vaksinasi di Komplek Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi.
Kabar meninggalnya Imam dikonfirmasi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Muhammad Nuh. Sebelum meninggal, kata Nuh, Imam sempat mengeluh kecapaian setelah padatnya jadwal rapat legislatif. Semula, lanjut Nuh, Imam mengeluhkan sakit tifus namun kemudian meninggal dunia.
“Informasi yang saya dapat, saya kroscek dengan keluarganya betul wafat, tadi jam 3.30 pagi. Informasi ketika beliau minta istirahat karena lelah waktu itu habis rapat karena tifus, yang sampai ke telinga kami karena tifus,” kata dia.
Sebelum meninggal dunia, kata Nuh, pihak keluarga sempat membawa Imam ke rumah sakit. Namun, ketika dilakukan pengecekan pihak rumah sakit menyebut almarhum positif Covid-19.
“Tadi dibawa ke rumah sakit untuk ngecek apakah ada covid dan sebagainya, mengarah ke covid di akhir hayatnya dan pemakaman akan menggunakan standar covid,” kata Nuh.
Nuh mengaku heran dengan diagnosis yang menyebutkan positif covid-19. Soalnya, almarhum sempat menjalani vaksinasi dosis pertama pekan lalu.
“Padahal sudah divaksin, kami juga gak ngerti ya kok bisa ya. Katanya kalau sudah divaksin itu daya tahan tubuh 50 persen sudah bisa menangkal, kalaupun kena juga gak sampai parah. Tapi ini meninggal dunia,” ucapnya.
Untuk diketahui, Imam merupakan Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bekasi. Selain itu, almarhum pun menjabat Ketua DPD PKSKabupaten Bekasi.
Menurut Nuh, Imam merupakan sosok yang memiliki manajerial yang baik, mampu berbagi, mampu mendistribusikan kerja, serta mampu mendefinisikan kerja dengan baik.
“Tentu saja dia orang baik, mudah tersenyum, cerdas. Ketika saya ketua, beliau sekretaris sudah luar biasa kerjanya membantu saya,” ucapnya.
Salah satu program yang berhasil digagas beliau, kata Nuh yakni pembuatan KTA PKS digital. Menurutnya, program itu mampu meningkatkan jumlah kader secara signifikan.
“Sebagai ketua DPD PKS, dia melaunching itu, tujuannya untuk menjawab terhambatnya pergerakan orang untuk datang ke sekretariat untuk menjadi kader PKS. Alhamdullilah Kabupaten Bekasi pertumbuhan PKS cukup besar di Jawa Barat dengan gagasan beliau,” ucapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengaku masih menelusuri kebenaran kabar yang menyebutkan Imam Hambali mengidap covid-19. “Untuk saat ini saya tidak ada info valid,” ucap dia. (arb)