RUANGBEKASI.ID | CIKARANG
Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Uju mengatakan pelaksanaan vaksinasi tenaga kesehatan di daerahnya dilakukan setiap hari kecuali Hari Minggu. Hal ini dilakukan untuk mengejar target selesai secepatnya.
“Karena kan kami juga menunggu pendistribusian dari pusat dan provinsi, sehingga yang kami harapkan ‘sama dengan kabupaten dan kota lain’. Ini kan dekat, Bodebek tapi ternyata kan agak terbelakang. Tapi kan penyelesaiannya sudah kami cek hampir 100 persen semua. Target kami 20 Februari selesai semua,” katanya.
Uju juga meminta pemerintah provinsi mencukupi kekurangan 5.000 dosis vaksin bagi tenaga kesehatan sebab dari 15.000 lebih tenaga kesehatan di wilayahnya, hanya 10.460 orang yang menerima vaksin di tahap pertama ini.
“Saya sudah mohon ke provinsi agar diselesaikan dulu walaupun nanti berbarengan dengan tahap kedua untuk tenaga pelayanan publik. Mudah-mudahan seperti itu jadi tidak mengurangi kuota untuk pelayan publik, para nakes itu kan prioritas,” kata dia.
Sedangkan untuk vaksinasi gelombang kedua, Uju memastikan pihaknya telah menyiapkan hal tersebut. “Vaksinator tambahan sudah kami siapkan dan sedang dididik. Kemudian lokasinya sudah disiapkan, baik untuk TNI/Polri, tenaga pendidik, juga pedagang pasar,” ucap dia.
Dari hasil pembahasan yang dilakukan, kata Uju, pedagang yang akan diberikan vaksin di antaranya pedagang pasar tradisional dan pedagang pasar modern. “Namun ini masih menunggu keputusan akhirnya,” ucap dia.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengapresiasi kecepatan vaksinasi di Kabupaten Bekasi. Meski sempat terlambat memeroleh vaksin, namun proses pemberian vaksinasi di Kabupaten Bekasi bisa menyamai daerah lainnya.
“Vaksinasi berjalan lancar. Saya yakin Kabupaten Bekasi bisa mengejar karena persiapannya sudah cukup matang, sudah siap meskipun terlambat menerima vaksin yang seharusnya diterima bersamaan dengan tujuh daerah pertama di Jawa Barat sesuai rencana awal,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja. (arb)